Senin, 12 Agustus 2013

DOA Agar Rumah Tangga Tentram


Oleh Al-Ustadz As-Sayyid Faishol Bin Agil Al-Haddad, Pimpinan MT. Nihayatuz Zein.


Agar rumah tangga tentram yg utama adalah dgn saling menghargai haq2 suami istri.
Doa tak akan jalan tanpa usaha dgn ilmu .
Ilmunya sdh dijabarkan. Lihatlah dipostingan ana sebelumnya, silahkan dicek kembali.

Adapun doanya adalah memperbanyak sholawat diantaranya Sholawat kamilah/Nariyah.
Setiap habis sholat 11 x.
Atau 41 x.
Dan memperbanyak jg Sholawat yg ada diwirdul Lathief,
10 menit anda baca dapat 300.
Setiap habis sholat anda bisa 10 menit untuk membaca, berarti 1500 x anda amalkan setiap hari.
Syukur2 lebih dari itu.

Insya Alloh Sholawat itu bisa membuat yg miskin menjadi kaya, khususnya kaya hati.
Yg bodoh menjadi pintar.
Yg galau menjadi tenang.
Yg pesimis menjadi optimis.
Yg egois menjadi toleran.
Yg bengis menjadi santun dsb.

Tp ingat...! harus disertai dgn menuntut ilmu.
Jika nt dekat dgn majlis ana silahkan datang.
Afwan byk kasus seperti ini bisa terselesaikan bahkan lebih dari itu, dgn syarat suami dan istri harus patuh dgn nasehat yg ana berikan.
Jika tidak yah tanggung sendiri. Hehehehe.
Afwan


NB : Jika ada yg ingin pesan Wirdhul lathif ataupun Shalawat Kamilah/Nariyah silahkan beri komentar di Postingan ini. InsyaAllah

READ MORE - DOA Agar Rumah Tangga Tentram

Sabtu, 27 April 2013

Shalawat Nariyah/Kamilah

Assalammu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji Syukur kepada Allah Swt yg telah melimpahkan rahmad, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi yg Agung, penghulu para Nabi, Nabi yg merisaukan agar ummat manusia semuanya mengenal Allah Swt. 

Ummat muslim banyak yg mengaku mencintai Rasulullah Saw. Jika kita mengaku Ummat Nabi, pengikut setianya, maka kita harus mengikuti sunnah-sunnahnya. Salah satu tanda cinta kepada Nabi Muhammad Saw. adalah  bershalawat.  Dikatakan dalam suatu hadits :

Dari Anas bin Malik r.a berkata dari Rasulullah Saw bersabda : "Barangsiapa yg mengucapkan shlawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosanya) serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (disurga kelak)". (HR. an-nasai,Ahmad, Ibnu Hibban, al hakim dan disepakati oleh adz-zhahabi, juga oleh Ibnu Hajar dalam "Fathul Baari" dan al albani)

Sebenarnya byk jenis shalawat yg biasa dibaca oleh ummat Muslim, tapi yg akan dibahas pada postingan kali ini adalah Shalawat Nariyah/Kamilah.



Berikut nash shalawatnya:

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau".

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”

Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.

Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.

Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

Wahai saudaraku yg seiman. Boleh saja kalian beramal dengan shalawat ini, setelah BERTASBIH setiap hari memuji kebesaran Allah Swt. 
Subhanallah, Alhamdulillah, Lailaha illallah, Allahuakbar, La hawla walaquwwata illa billah.
amalkan juga sunnah2 Nabi dalam kehidupan kita sehari2, seperti yg dibahas dalam postingan-postingan  "Adab dan sunnah". Semoga bermanfaat.

subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilaha illa anta asytagfiruka wa atubu ilaik.

wassalammualaikum warrohmatullahi wabarakatuh.

Sumber :
READ MORE - Shalawat Nariyah/Kamilah

Jumat, 04 Januari 2013

Kenyang atau Banyak Makan


“Tidak ada bejana yang yang diisi anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam untuk menegakkan tulang punggungnya. Sepertiga perutnya untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR At Tirmidzi)
Makan, sesungguhnya jelas tidak hanya sekadar penghalau rasa lapar. Apalagi saat ini. Makan menjadi bagian dari gaya hidup dan tujuan kesenangan serta gengsi. Maka tempat-tempat makan prestisiuspun tak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan, ada yang memesan kursi jauh sebelumnya.
Walau jenis makanan yang dimakan halal adanya, tapi berhati-hatilah ketika batas proporsional tidak lagi diindahkan. Allah berfirman, “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak senang terhadap orang yang berlebih lebihan.” (QS Ala’raaf [7]: 31).
Dikisahkan Nabi Yahya AS berjumpa iblis yang sedang membawa alat pancing. Bertanya Yahya AS, “Untuk apa alat pancing itu?” “Inilah syahwat untuk mengail anak Adam.” “Adakah padaku yang dapat kau kail?” Iblis menjawab, “Tidak ada, hanya pernah terjadi pada suatu malam engkau makan agak kenyang hingga kami dapat menggaet engkau sehingga berat untuk mengerjakan shalat.” Yahya AS terkejut. “Kalau begitu aku tak akan mau kekenyangan lagi seumur hidupku.”
Kekenyangan membuat tubuh menjadi malas bergerak. Mengerjakan ibadah jadi berat sehingga mudah bagi iblis membisikkan tipu dayanya. Tanpa kita sadari otak pun menjadi tidur, tubuh jadi gemuk, lemak menumpuk.
Itu sebabnya, Rasulullah berpesan agar kita makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Para sahabat pun mengikuti ajaran itu. Imam Ghazali mengutip ucapan Abu Bakar Shiddiq RA dalam hal ini, “Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah, dan belum pernah aku kenyang minum karena sangat rindunya aku pada Ilahi.”
Jelaslah mengapa Alquran dengan lantang membenci tindakan berlebih-lebihan, dalam hal ini banyak makan (kekenyangan). Di samping dari sisi kesehatan akibat banyak makan tentu bisa menimbulkan berbagai penyakit, banyak makan memberatkan pula seseorang untuk beribadah dan lebih celaka lagi, akan mematikan hati nurani.

Sumber : erva kurniawan
READ MORE - Kenyang atau Banyak Makan

Kamis, 03 Januari 2013

Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah


JANGANLAH GALAU MERENCANAKAN NIKAH, BACA DULU JANJI ALLAH SWT - Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan. Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya. Diperhatikan juga agar menikah untuk memperhatikan tuntunan Islam, yaitu memilih calon dengan memilih agamanya, yang seiman, inilah syarat yang utama agar mendapat semua kebaikan yang Allah janjikan

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Syarat mutlak bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita, dan hendaklah memilih diutamakan yang terbaik agamanya. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim. Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?


Sumber : Yusuf mansyur.
READ MORE - Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah

Artikel Menarik :