Assalammu alaikum.
Mungkin banyak sahabat Muslim yang bertanya, Apa maksud dari judul di atas, "Antara Facebook dan Dinding Ratapan yahudi". Baik mari kita bahas lebih lanjut
Sahabat Islam Online, tahukah kamu tahu apa makna —> WALL <— ? Ia memberi makna DINDING. ☑~ Kenapa 'dinding'?
Baik, saya teruskan pertanyaannya, ok (◕‿◕) ??. ☑~ Siapakah yang mewujudkan FB?
Mark Zuckerberg, seorang berbangsa YAHUDI. ☑~ Apa kaitan WALL dan
YAHUDI??? Kaitan mereka sangat ERAT & MESRA; Dinding Ratapan adalah
tempat yang penting dan dianggap suci
oleh orang Yahudi. Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan
sekarang sisanya hanyalah 60 meter. Orang Yahudi percaya bahwa tembok
ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran
ilahi).
Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.
Orang Yahudi berdoa di Tembok Barat. Tembok ini dulunya dikenal hanya
sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Dinding Ratapan" karena di
situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka, meluahkan
harapan, ratapan & segala²nya dengan penuh penyesalan. Selain
mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang
ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding
itu. (WIKIPEDIA). Lalu perhatikan Dinding sahabat sahabat kita
kebanyakan di facebook ?? Sesuai keinginan mereka bukan ?? Mark Z,
dengan sangat lihai dan tidak kentara, menciptakan Dinding Ratapan itu
di Facebook.
Ya......Dinding facebook sekarang berubah
menjadi.......TEMBOK RATAPAN di dunia MAYA. Oleh karena itu, saya &
kamu jangan jadikan "WALL FB" ini sebagai tempat luahan perasaan seperti
mereka. Tapi jadikan ia sebagai tempat pertemuan apa saja ILMU yang
memberi manfaat kepada umat NABI MUHAMMAD ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ walaupun
hanya kepada seorang. Hati- hatilah...... “Sungguh, kalian akan
mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal
dan sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka masuk ke lubang dhabb
pun,niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya”, kami bertanya : “Wahai
Rasulullah, apakah mereka yang dimaksudkan itu Yahudi dan Nashrani ?”
beliau menjawab : “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR. Al Bukhari dalam
Shahihnya, kitab Ahaditsul Anbiya, bab Ma Dzukira an Bani Israil 3456
dan Kitab Al I’tisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi
“latattabi’unna sanana man kana qablakum” no. 7320 dan Muslim dalam
Shahihnya, Kitab Al Ilmi 2669)
Semoga menjadi bahan renungan kita. Afwan.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilaha illa anta asytagfiruka wa atubu ilaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar