Sabtu, 04 Agustus 2012

KATAGORI GHIBAH

Assalaamu alaikum.

Wahai sahabat dimanapun anda berada,
semoga hari-hari anda diberkahi dengan sebab landasan ilmu,
karena tanpa tuntunan ilmu dan pengamalannya hanya bualan dan mimpi yang anda harapkan dari sisi keberkahan.

Sahabatku disini ana ingin memberikan pengetahuan dalam masalah ghibah yaitu salah satu penyakit hati.
Bagi sahabat yang belum membaca posting penyakit-penyakit hati silahkan melihat ke dokumen grup.
Ghibah di akhir zaman ini sangat samar,
apakah ini ghibah
atau bukan..?
Dosakah atau bolehkah...?
Sebab jika semata aib itu ghibah, maka bagaimana tentang Fir'aun, Namrudz, atau Abu lahab yang dibicarakan tentang kejahatannya.
Ataukah kaum Nabiyulloh Nuh As, Nabiyulloh Luth As, dan kaum yang lainnya yang juga diceritakan dan dikabarkan dalam Alqur'an.
Untuk ini ana ingin memposisikan mana yang boleh dan yang tidak boleh dikabarkan.
 Dikatakan ghibah itu ada 4 bentuk :
  1. Mubah ,
  2. Maksiat ,
  3. Nifaq ,
  4. Kufur.
1 >Adapun yg mubah yakni 
yg dibolehkan adalah menceritakan orang2 yg terang2an kefasikannya yaitu org2 yg ingin menghancurkan syariat agama atau orang2 yg memfitnah Ulama2 yg sholeh. dan org2 yg berjalan dgn bid'ah2 yg sesat atau ajarannya menyimpang yg akan menyebabkan fatwanya di ikuti oleh org2 awam.

Dimana Rosululloh Saw mengatakan :
sebutkan lah oleh kalian orang yg Fajir yg benar jelas merusak agama dgn apa yg ada padanya , agar manusia jadi berhati2 dgnnya.

Contoh :
ada org yg melakukan perbuatan yg keji semisal menipu , kemudian anda juga termasuk yg tertipu, maka beritahukan saudara2 anda hal org tsb, agar jgn sampai nanti saudara anda tertipu.
Ingat...
Khabar tsb anda harus yakin bukan katanya.
Atau memang anda yg pernah terkena kejahatannya,
atau ada 4 saksi yg mengetauhi kejahatannya.
Ingat..
Jgn melebihkan khabar tsb yg memang ia tdk lakukan krn akan menjadi fitnah.
Fitnah lebih berdosa dr pd membunuh.
Perhatian :
jika anda yg termasuk pelaku maksiat , maka sadarlah dan bertaubatlah.
Jika anda hanya difitnah, maka tegaskan dgn berani bhw anda tak melakukannya.
Jangan anda berdiam diri krn akan menjadi byk org2 yg bodoh menjadi korban berita yg akhir menjadi pendosa krn membawa khabar fitnah.
Tegaslah dlm kebenaran walau pahit dlm penderitaan.

2 > Adapun ghibah yg menjadi maksiat adalah :
menyebutkan seseorang dgn apa yg ada padanya dr pada aib dgn menyebut namanya dihadapan jama'ah ,
dan dia mengetahui bhw ghibah nya adalah maksiat maka atas nya untuk bertaubat.
Ingat ...
Aibnya bukan yg merusak agama seperti penjelasan yg pertama.
Tp yg dimaksud adalah tentang agamanya, badannya, atau akhlaknya dan yg berhubungan kpdnya sehingga pada bajunya, rumahnya dan semacamnya.
Ghibah tsb bisa dgn perkataannya, dgn tulisannya, atau dgn isyarat serta dgn hikayat sambil bercerita mengikuti keadaan org tsb,
spti :
mengikuti org yg pincang dgn bercerita kpd org lain tentang org yg pincang tsb.

Hati2 saudaraku..
Jgn suka menceritakan fisik seorang yg telah diciptakan Alloh untuk anda hina.
Ke 3 > Adapun ghibah yg nifaq,adalah 
menyebutkan seseorang dgn apa yg ada padanya dari suatu aib tanpa disebutkan namanya dihadapan orang yg mengenalnya bahwasanya yg dimaksud adalah si fulan.
Tujuan penggibah itu agar terlihat dirinya bahwa ia adalah seorang yg waro' ,maka itulah ghibah nifaq yaitu kemunafikan.

Ana kasih contoh :
eh tau gak ada org yg suka baca doanya salah, kata si A kpd org2, akan tetapi org2 tsb tahu yg dimaksud adalah si B , yg memang sering salah membaca doa.
Tujuan si A adalah tidak lain, agar si A dianggap lebih pintar , alim dan menjaga dirinya.
Itulah menceritakan kejelekan org yg memang ada kejelekannya dgn tujuan agar dirinya yg paling baik.

Solusinya adalah :
jika kita tahu ada yg memang salah pd seseorang apalagi dianggap guru, maka wajib kita benarkan secara langsung kpdnya, tentunya dgn akhlak yg baik.
Jika dia tdk menerima pembenaran, maka tinggalkan.
Selama kesalahannya tidak membuat sesat menyesatkan spti yg ke 1.

Memang zaman skarang yg dianggap guru, byk yg ga mau dibenarkan, krn sudah merasa besar dgn pakaian atau jama'ahnya.
Malah jama'ahnya pun merasa alim.
Mudah2an kita jgn sampai terpedaya dgn nafsu dunia.

ke 4>Adapun ghibah yg kufur, adalah 
menyebut seseorang dgn apa yg TIDAK ADA padanya dari suatu aib dihadapan jama'ah dgn menyebut namanya.
Maka jika dikatakan kepadanya: hey kamu jgn mengghibah !, dan penggibah itu menjawab : ini bukan ghibah saya ini benar dgn apa2 yg saya telah katakan padanya.
Dan inilah ghibah kufur yg menyebabkan kekafiran,karena sesungguhnya dia menghalalkan apa2 yg telah diharamkan ALLAH SWT.

Ana contoh kan:
eh tau ga si A telah melakukan perbuatan keji, padahal si A tsb tdk melakukan perbuatan tsb.
Ketika ada yg menegurnya untuk tdk mengghibah apalagi tdk ada saksi atau korbannya.
Malah dijawab :
ini bukan ghibah tapi ini fakta benar.
Kejadian ini pernah dialami oleh istri Rosululloh Saw yg bernama Sayyidatuna A'isyah Arridho Ra.
Yg pernah di fitnah melakukan selingkuh.
Lengkapnya lht disuroh Annur dgn merunut tafsir para Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
ALLOH SWT yg langsung membela kesucian Siti A'isyah Ra dgn turunnya ayat2 disuroh Annur.
Untuk itu Faham Sesat Syiah mengklaim bhw Siti A'isyah Istri yg jahat.
Wal iyyaadzu billah.
Hati2 dgn faham sesat Syiah, yg lebih sesat dari ahmadiyah, tp sehalus sutra.

Kita lihat skarang byk org yg terkena fitnah yg tdk dilakukannya sama sekali.
Maka hati2 kalian jgn sampai terbawa bawa.
Mungkin ga sampai kufur , tp setidaknya kalian akan berdosa besar dgn harus meminta ridho kpd yg di ghibahkan.

Mari jaga diri kita dan keluarga kita dari kobaran api neraka Jahannam.
Aamiin

~selesai~
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilaaha illa anta asytagfiruka wa atubu ilaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Menarik :